Gampong Lamkawe pada tahun 1987 pernah menjadi satu -satunya desa teladan yang terdapat di Kecamatan Kembang Tanjong. Hal ini menjadi suatu kebanggaan bagi seluruh masyarakat Lamkawe, ditengah kondisi negeri yang tak menentu namun tidak menyurutkan langkah masyarakat guna sama-sama membangun gampong. Di tahun yang sama pula Menteri BULOG yaitu Bustanil Arifin mengunjungi desa Lamkawe serta mengadakan pameran mewah saat itu di salah satu lahan kosong milik desa.
Gampong Lamkawe memiliki sebuah Sekolah Dasar yang berdiri sejak zaman Jepang hanya saja namanya yang berbeda. Menurut penuturan salah satu tetua gampong, SD lamkawe tersebut dulu hanya di peruntukkan untuk anak-anak kaum bangsawan. Seiring berjalannya waktu, sekolah ini terbuka bagi sekuruh lapisan mayarakat yang ingin menyekolahkan anak-anaknya. Saat ini SDN Lamkawe tersebut termasuk salah satu sekolah inti yang berdomisili di Kecamatan Kembang Tanjong.
Pada zaman dahulu lamkawe merupakan wilayah yang mempunyai sungai luas. Lebar sungai saat itu kira-kira 15 meter. Di sungai lamkawe terdapat banyak jenis ikan sehingga membuat masyarakat tetangga kepincut untuk memancing di sungai tersebut. Salah seorang warga yang memancing mendapatkan pancingannya seperti ada yang menarik kearah air yang lebih dalam (dalam bahasa aceh dikenal dengan sebutan “Lham” ), oleh karena tarikan yang sangat kuat tersebut membuat pemancing ikut tercebur kedalam sungai, Sejak saat itu masyarakat menyebut gampong tersebut dengan Lamkawe. Kata “Lam” yang berarti tenggelam dan “Kawe” yang berarti pancing. Demikianlah asal usul nama gampong Lamkawe.